Skip to main content

Tracking Panjang di Goa Akbar Tuban

Tiket Dewasa: Rp10.000
Tiket Anak-anak: Rp7000
Parkir Motor: Rp2000
Goa Akbar

Mau menikmati sensasi dari menyusuri bagian dalam goa? Jika iya, tidak ada salahnya bagi kamu untuk main ke Goa Akbar ini. Hanya dengan Rp10.000 saja, kamu sudah bisa olahraga sambil berwisata tentunya.

BAGIAN DALAM GOA

Bagian Dalam Goa
Bagian Dalam Goa
Jujur saja, ini pertama kalinya aku ngerasa nggak takut berkunjung ke goa. Selain karena tempatnya ramai, karena pas ke sananya hari Minggu, suasana di goa Akbar ini pun tidak terlalu mencekam. Ada banyak lampu di sepanjang jalur gua ini loh. 

Meski agak temaram, tapi cukup lah untuk menemani langkah kaki ini menyusuri jalur setapak tanpa menghilangkan unsur kealamian dan keindahan ornamen goa. 

Selain dari lampu-lampu itu, ada juga nih yang membuat goa ini jadi makin nggak mencekam, yaitu ada cukup banyak sound system di dalam goa yang menyuguhkan alunan musik dangdut koplo khas Jawa Timuran gitu guys. 

Mulut goa ini menjorok ke dalam dan ada aula yang cukup luas di dalamnya. Selain itu, ada juga beberapa lorong kecil yang dulunya dijadikan tempat bertapa dari para empu.

Mulut Goa
Mulut Goa

Ada juga nih batu-batu bersejarah yang dijadikan tempat perapian untuk membakar logam yang dibentuk senjata seperti keris. Tempat perapian atau 'prapen' ini bisa ditemukan di Goa Akbar, salah satunya Prapen Empu Supa.

Prapen Empu Supa
Prapen Empu Supa
Selain itu, suasana di dalam sebetulnya sejuk banget karena ada aliran air alami yang sudah ada sejak zaman Sunan Bonang dulu. Jadi, alirannya mengalir kayak air terjun gitu, ada kesan sejuknya. 

Tapi, karena memang jalan terus dengan track yang cukup panjang, kurang lebih sampai 45 menitan gitu dengan disela-selai foto tentunya, jadi lumayan capek dan bisa keringetan juga. 

Ada sih kipas angin di beberapa sudut goa, tapi kurang ngaruh juga sih. But so far away, ini cukup menyenangkan. Karena aku jarang berkeringat. Jadi kayak olahraga gitu dan yang pasti nggak kena matahari langsung biar nggak tambah item. Hehe...😋

Mushola
Mushola
Oh iya guys, di dalam goa ini juga sudah ada mushola-nya ya. Bagi yang mau solat dulu sebelum pulang ke rumah ya bisa. Jadi kesannya tambah alami gitu kan ya menapaki jejak dari para wali di tanah Jawa ini. 

SUASANA LUAR GOA
Lorong Pintu Masuk
Lorong Pintu Masuk

Sebelum masuk lebih dalam lagi, kita mulai tur dengan menyusuri lorong pintu masuk yang sudah disambut oleh gelantungan dari sekumpulan anggur hijau yang kayaknya ranum banget minta dipetik. 
Tapi, pas di sana, nggak kepikiran buat metik juga sih 😛. Hanya melihatnya saja hati sudah menjadi tenang kok. Adem gitu. 

Selain ada taman anggur, ada juga kebun binatang mini yang mana bisa juga kamu nikmati sambil berjalan-jalan ringan dengan pasangan *bagi yang punya. 😁 

AKSES LOKASI
Lokasi goa ini sebetulnya bikin aku cukup nggak percaya juga sebelumnya. Biasanya kan kalau goa itu adanya di dalam kawasan hutan yang sepi, sunyi dan jauh dari perkampungan penduduk, atau minimal jauh dari lingkungan permukiman warga gitu ya. 

Ya meskipun Goa Maharani yang ada di Lamongan itu ramai juga, namun ramainya beda. Keramaian Goa Maharani terbentuk dari banyaknya penjual/ pedagang wisata dan pembuatan dari kebun binatang buatan, nah kalau Goa Akbar ini kupikir murni ramai sejak dulu kala karena berdekatan dengan pasar umum rakyat, permukiman penduduk, dan tentunya makam Sunan Bonang. 

Kalau dekat Makam Sunan, otomatis kan ya lingkungan masyarakat tersebut sudah terbentuk sejak ribuan tahun yang lalu. Iya Kan. 

Baik deh, sekian dulu ya explore aku mengenai goa ini. Semoga kita bisa bercerita mengenai lebih banyak goa-goa lainnya ya.

Comments

Popular posts from this blog

Tugu Kretek Kabupaten Kudus, Termegah di Asia Tenggara

Tiket: Free Tugu Perbatasan Kabupaten Kudus Good Morning Guys Pagi ini aku mau share tempat menarik yang juga nge-hits bagi warga Kudus dan juga sekitarnya. Ini dia yang cantik-cantik guys, ada Tugu Kretek, yang merupakan tugu perbatasan antara Kabupaten Kudus dan juga Kabupaten Demak. Tugu Kretek ini berada persis di samping Jembatan Tanggulangin, yang merupakan jembatan perbatasan antara dua kabupaten tersebut. Oleh karena pembuat atau creatornya adalah side Kudus, maka ikon yang ditonjolkan pun juga ikonnya Kota Kretek, yaitu Daun Tembakau. Jembatan Tanggulangin Tuh guys, bentuknya mirip seperti daun tembakau gitu kan. Itu karena Kudus ini dikenal sebagai Kota Kretek, karena ada salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia yang berada di Kudus, yaitu PT Djarum. Pembuatan tugu ini juga disponsori utama oleh PT Djarum guys. Dengan biaya yang dikeluarkan cukup fantastis, yakni 16 miliar (dilansir dari: id.wikipedia.org) yang selesai selama kurang lebih tujuh bulan, hingga akhir ta

Pantai Pungkruk Jepara, Mirip Altar Pernikahan

 Free Html Jika kamu berkunjung ke Kabupaten Jepara, amat sangat aku sarankan buat mampir ke Pantai Pungkruk yang ada di Desa Mororejo, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Selain karena aksesnya amat mudah dijangkau, menikmati keindahan pantai ini juga gratis loh guys. Tidak ada tiket masuk maupun parkir sama sekali. Meski free, jangan salah sangka dulu ya. Sebab pemandangan alam yang dipadukan dengan dekorasi buatan amat terkombinasi dengan begitu cantiknya di sini. You see, ini mirip seperti altar pernikahan outdoor yang ada di pernikahannya orang-orang kelas atas gitu guys. Cantik dan amat bagus penataannya yang sederhana namun tetap elegan. SPOT PREWED Bayangin deh kamu ambil foto prewed di sini sama pasangan. Sudah pasti ini akan jadi background yang cantik buat foto-foto kalian.  Baik itu dari spot yang bulat-bulat mirip altar di kastil, ataupun di spot mirip jembatan yang berada persis di tepi pantai ini.  GAZEBO Di kawasan pantai yang gratisan ini juga sudah diban

Puja Mandala, Wajah Toleransi Umat Beragama di Bali

Puja Mandala Toleransi umat beragama di Indonesia memang sudah tidak diragukan lagi. Termasuk juga yang ada di Pulau Bali. Hal itu tercermin dalam satu kawasan wisata religi yakni di Puja Mandala Di Puja Mandala ini ada lima tempat peribadatan untuk enam agama yang diakui di Indonesia. Kenapa lima tempat ibadah untuk enam agama? Karena Puja Mandala ini sudah lebih dahulu dibangun sebelum agama Kong Hu Chu diakui di Indonesia. Jadi, Puja Mandala dibangun tahun 1994, sedangkan agama Kong Hu Chu diakui di Indonesia sejak masa kepresidenan Abdurrahman Wahid yakni antara tahun 2000-2001 (silahkan komen jika aku salah ya). Jadi, ya begitulah gaes. Sudah terlanjur dibangun lima tempat ibadah ya. Pura Jagatnatha Oke, kita mulai yang pertama. Ini ada Pura Jagatnatha. Di pintu masuk pura, ada keterangan bahwa yang akan beribadah diwajibkan mengenakan pakaian yang layak, sopan serta dilarang pakai rok pendek ya untuk perempuan. Selain itu, juga dilarang pecicilan dengan menaiki atau memanjat semu