Skip to main content

Kumpulan Puisi Tentang Lingkungan di Sekitar Kita

Berikut ini aku sajikan kumpulan puisi mendalam dari hati tentang lingkungan sekitar kita. Semoga bisa memberi manfaat saat membacanya
Dan maaf jika masih ada banyak kekurangan dalam pemilihan diksi. Maklum guys, kita masih sama-sama belajar, ya Kan?

Let's check it out!


Kabilah-kabilah
Mereka saling menunjukkan kehebatan
Mereka saling merendahkan lawan
Mereka saling berkata,
bahwa mereka adalah yang terbaik
Mereka menegaskan,
bahwa mereka adalah yang paling benar

Kenapa harus ada kesenjangan itu ?
Kenapa harus ada perlombaan itu ?
Kenapa harus ada perdebatan itu ?
Dan kenapa pula
harus menunjukkan perbedaan itu
Jika kita ini
sejatinya adalah sama


Bukit Nirwana
Indah tak terkira
Andai itu bisa kumiliki, kukuasai
Andai aku adalah satu-satunya
Andai tak ada yang menginginkannya selain aku
Andai ini bukan hanya sekedar mimpi

Namun,
tak sepantasnya aku berharap, bermimpi
Itu, bukanlah milikku seorang
Itu, adalah kekayaan bumi
Yang tak bisa kuserakahi


Sang Penjaga
Aku bisa melihat-Nya
meski di dalam kegelapan
Aku bisa mendengar-Nya
meski di dalam ketulian
Aku bisa mengenali-Nya
meski tak terlihat jelas wajah-Nya
Aku bisa merasakan-Nya
meski tak pernah nyata belaian-Nya
Dan aku meyakini-Nya
meski tak pernah nampak wujud-Nya
Dan aku meyakini-Nya karena kehadiran-Nya 
yang tak pernah lelah
di antara suka dan dukaku
Meski terkadang
aku tak bisa menyadarinya


Maut
Saat itu, aku berlari
Menghindari dia yang mengejarku
Berlari sekencang mungkin
agar tak bisa dia menangkapku
Dengan kekuatan penuh aku berlari
Dengan segenap jiwa aku pergi
Bahkan menolehpun tak hendak
Hingga kuputuskan untuk bersembunyi
Agar tak bisa dia menangkapku
Aku telah mencari
Aku telah mencoba
Tapi dia tetap menemukanku
Aku tak tahu
Kenapa bisa begitu
Hingga aku kelelahan
Dan kubiarkan dia menangkapku



Seorang Anak Haram
Mereka telah bersedih
Mereka telah berduka
Adakah yang sempat mendengar
Adakah yang sempat peduli
Mereka,
Anak-anak kecil itu
Bahkan sebelum sempat berucap
Kemanakah bapak-bapak mereka
Kenapa tak sempat memeluknya
Kesalahan apa, hingga tak ada yang mau memilikinya
sekedar melengkapi namanya
sekedar memegang erat tangannya
sekedar mengecup keningnya
kenapa hanya ada cacian
yang tak kunjung ada habisnya



Anak Jalanan
Mereka saling berjanji
Mereka saling menunjukkan
Mereka selalu berkata,
Kami melindungimu
Tapi pada akhirnya
Kami hanya harus menyadari
Mereka hanya sedang bergurau

Mereka selalu berkata
Milikku adalah milikmu
Milik kita bersama
Tapi pada akhirmya
Kami hanya harus mengerti
Mereka hanya sedang bergurau


Tak apa
Kami sudah cukup paham
Sudah cukup mengerti
Hanya saja,
Kami sudah cukup lelah
Dan jangan bergurau lagi

Comments

Popular posts from this blog

12 Puisi Terpuitis Penuh Makna Sepanjang Masa

Merangkai kata-kata indah nan syahdu memang amat menyenangkan bagi sebagian orang. Namun beberapa di antara kalian pastinya juga akan sangat kesulitan jika kurang terbiasa merangkai kata-kata, terutama dalam bentuk puisi. Bagi kalian yang lagi belajar, yuk simak puisi-puisi berikut ini ya: ๐ŸŽ† Gelonggong Jati  Thriller di antara semburat lampu kota Matanya,  sayup-sayup menerobos  Sesosok tajam tertangkap sebilah matanya  Menyorot ke dalam matanya, bertanya  Tabir tersingkap di antara remang-remang  Bulu, kandang sapi dan kerbau  Riup gelap dalam setengah kabut, meradang  Pesing menancap, menyelusuri dinding  Menerobos penciumannya, bertanya  Kemukus kayu jati di antara bebisikan  Selontaran gelonggongan tak bernama  Pekat, sejauh galah yang tak terlihat  Suara datang kemudian bergerak cepat  Siapa di sana!  ๐ŸŽ†  Politik Sayur-Mayur  Nyi Entik memutar otak,  meronta menyelenjarkan kaki  Di ujung...

Haiss!

#minicerpen "Apa ini waktunya, di mana seorang wanita yang tidak memiliki kecantikan fisik, hanya dijadikan bahan lelucon, meski hatinya baik? Dan para lelaki berbondong-bondong mengejar cinta wanita bergaun seksi meski ia tahu bahwa tak ada sopan santun di perilakunya..." "Kamu itu bodoh!" Rani menyibakkan jilbab yang menutupi wajah, memutarkannya melilit di kepala, lalu menancapkan jarum di ujung sana. "Bodoh sekali!" imbuhnya. "Itu kenyataannya," ujarku dengan wajah layu. "Kenapa lelaki murahan seperti itu sampai bisa mempengaruhi kepercayaandirimu seperti ini, hah!" "Itu kenyataannya," ulangku. "Apa cuma gara-gara Rino mutusin kamu tanpa alasan jelas, terus jadi gini?" "Alasannya jelas Rani! Dia punya pacar yang lebih cantik dari pada aku!" "Dan kamu menangisi lelaki seperti itu?" "Aku nangis bukan karena itu. Tapi...ini karena aku tidak cantik. Kenapa aku tidak bisa cantik? Jika ...

Puja Mandala, Wajah Toleransi Umat Beragama di Bali

Puja Mandala Toleransi umat beragama di Indonesia memang sudah tidak diragukan lagi. Termasuk juga yang ada di Pulau Bali. Hal itu tercermin dalam satu kawasan wisata religi yakni di Puja Mandala Di Puja Mandala ini ada lima tempat peribadatan untuk enam agama yang diakui di Indonesia. Kenapa lima tempat ibadah untuk enam agama? Karena Puja Mandala ini sudah lebih dahulu dibangun sebelum agama Kong Hu Chu diakui di Indonesia. Jadi, Puja Mandala dibangun tahun 1994, sedangkan agama Kong Hu Chu diakui di Indonesia sejak masa kepresidenan Abdurrahman Wahid yakni antara tahun 2000-2001 (silahkan komen jika aku salah ya). Jadi, ya begitulah gaes. Sudah terlanjur dibangun lima tempat ibadah ya. Pura Jagatnatha Oke, kita mulai yang pertama. Ini ada Pura Jagatnatha. Di pintu masuk pura, ada keterangan bahwa yang akan beribadah diwajibkan mengenakan pakaian yang layak, sopan serta dilarang pakai rok pendek ya untuk perempuan. Selain itu, juga dilarang pecicilan dengan menaiki atau memanjat semu...