Skip to main content

11 Puisi Galau Remaja Penuh Cinta

Masa remaja adalah masa-masa emas dalam perjalanan mencari cinta sejati. Di sana, kita akan banyak belajar dan bertemu dengan pria idaman yang amat menawan.

Dan inilah kumpulan puisi-puisi yang aku rangkai ketika masih remaja.

Yuk check it out!


🍃 Ahsani
Saat semuanya terlihat lain
Dia hadir untuk pertama kali
Dibukanya pintu hingga aku masuk di dalamnya

Balutan-balutan rindu
Kebekuan yang hampir membeku tersiram cahayanya
Mencair selayaknya gundukan kutub di musim panas

Di Siang itu
Di saat ku melihatmu di siang itu,
kumerasakan sesuatu
Sesuatu yang indah
dan tak kan mungkin kulupa selamanya

Di saat kumelihatmu di siang itu,
kurasa jantungku berdetak kencang
seiring menyambut kedatanganmu

Kuingat…
Dengan semua hal tentang dirimu
Yang selalu buatku merasa tak tenang
saat sedetik saja tidak melihatmu



🍃 Sang Pujaan
Ketika cinta hampir pudar,
Kini rasa itu datang lagi; 
masuk menelusup sampai kerelung hati

Beribu daya dan upaya telah aku coba. 
Namun, 
tetap sia-sia karena memang pesonamu
yang tiada terkira

Akankah kupantas merasakannya, 
memilikimu 
ataukah engkau
hanya sekedar imajinasiku…


🍃 Biarlah
Kau biarkan ku terjatuh saat memandangmu
Kau sakiti lalu kau pergi; 
meninggalkan senyuman atas kekalahan ini
Kau biarkan kumenangis dan menertawaiku, 
meninggalkan kusendiri dalam ratapan

Kuhancur,
dan kau tetap tak pedulikanku
Kau biarkan kusendiri
dengan kau di sampingnya

Mungkin, semua memang salahku
yang terlalu memujimu

Kini, tak kan kubiarkan bersemi lagi
Tak kan ku biarkan memujimu lagi
Biarlah kau meninggalkanku
Biarlah kau tak lagi pedulikanku
Aku pun tak kan lagi mengingatmu
Tak kan lagi mengenalmu

Biarlah kosong seperti dulu
Seperti saat-saat
Sebelum adanya dirimu


🍃 Ternyata
Kusangka, dia berbeda
tapi ternyata hanyalah sama
Kusangka dia sempurna
tapi tak lain hanyalah ilusi belaka
Ku sangka dia dermaga terakhirku
ternyata hanyalah kesan sementara
Kusangka dia untuk selamanya
namun ternyata, 
sedetik saja telah berlalu...

Begitu mudahnya tergantikan, 
terlupakan, 
berlalu
Dan semuanya kembali seperti dulu...


🍃 Saat Aku Memandangmu
Andaikan keindahan itu benar-benar kamu,
maka tak akan lelah diri ini untuk selalu bersyukur
dengan cinta dan keadilan-Nya
Tapi…
kenapa tak sepatah kata pun yang terucap 
tuk jelaskan semuanya 
tentang kita. 
Kita ini apa?

Jika telah tiba saat itu,
aku ingin hanya benar-benar kamu; 
untuk berbagi, 
cinta dan mimpi kita

Pernahkah kamu sadar, peduli,
Senyumanmu, tatapan matamu, 
hanya kamu

Karena kamu,
aku tetap bertahan, 
merasa tenang dengan kekuatan ini ada
Dan, 
semakin kuat saat aku memandangmu


🍃 Cinta yang Terpendam
Memang sakit saat mengenangmu
Tapi, akan lebih sakit lagi saat tidak melihatmu sama sekali
Meski melihatmu bercanda dengan mereka, 
tertawa dengan wanita-wanita itu
Itu akan terasa jauh lebih baik

Semakin aku mengenalmu,
Semakin dalam pula aku mencintaimu
Hingga tak bisa kujumpai keindahan lain
Yang selain dirimu
Hingga tak sempat mencari keindahan lain
Karena telah habis waktuku 
dengan memikirkanmu

Kenapa aku tidak bisa sebebas wanita-wanita itu
Yang tanpa beban memuji dan mendekatimu, 
menikmati keindahanmu
Kenapa harus ada jarak
Yang bahkan aku sendiri pun tidak pernah tahu

Aku memang tidak sesempurna wanita-wanita itu
Tapi aku hanya ingin bisa selalu mencintaimu
Meskipun kau tak pernah tahu…


🍃 Di saat Kau Pergi
Kualunkan nada kasih dengan kesucian hati
Kucurahkan kerinduan
hanya untuk yang tercinta
Bila saja kulalui tanpa duka,
bila saja ku tak temui indah pada dirimu
Mungkin takkan tergores hati ini
dengan sebilah kerinduan yang menyayat hati

Meski terkadang amat pedih
Di saat ku tersadar
kau, bukanlah untuk kumiliki

Kadang terasa indah
Kadang pula kutak kuasa
tuk menahanmu agar kau tetap di sini


🍃 Begitu indah
Mentari bersinar diantara dedaunan
Cahaya kemilaunya merambat,
mengelilingi jagat raya
Mentari bersinar diantara nyayian merdu
Gemercik cicit burung bersahutan
mencoba mencari keceriaan
mencoba membuang kesepian
mencoba menikmati indahnya pagi ini
Dan, karena kesempurnaan itulah
mencoba untuk tetap bertahan
Hingga bersinar secerah mentari
Hingga bernyayi seindah cicit burung

Mencoba meraih sedikit kebehagiaan
Bermimpi dan berharap akan terwujud
Bernyanyi dan berharap akan gembira
Karena alam
Begitu indah


🍃 Senja di Hatiku
Ini bukan tentang hari
Juga
Bukan tentang daun
yang bergoyang
Bukan pula 
tentang semilir angin
menyambut petang
Bukan tentang api
yang menghangatkan

Ini tentang aku yang merasa sunyi — 
bahkan saat samuanya tersenyum
Ini tentang aku yang telah mati rasa 
akan hujan yang mengguyur badan
Ini tentang aku yang telah lupa 
dengan keadaanku
Ini tentang aku yang merasa sepi; 
tanpa cahaya, tanpa suara
Sesepi senja di sore ini.


🍃 Mungkinkah
Detak kencang jantungku
Iringi suara langkahmu
Menemaniku dalam kesendirian

Mungkin karena sendiri
Mungkin pula karena cinta
Hingga terasa begitu indah
Saat kau ada di sini

Dalam kesepian dan kegelapan…
Ketika kita terdiam…
Kudengar kau berbicara dalam hatimu
Mungkinkah kita sama?
Terasa indah disaat bersama
Dan, berharap akan seperti ini selamanya


🍃Apalah Artinya
Jika keindahan adalah dambaan
maka apalah arti kebahagiaan
Jika kesucian adalah kehormatan
maka apalah arti kedudukan
Jika kebohongan adalah yang menyakitkan
maka apalah arti penghianatan
Jika dunia adalah tujuan
maka apalah arti akhirat
Bukan,
Bukan itu satu-satunya harapan
Bukan itu satu-satunya tujuan
Bahkan semuanya takkan lagi berarti
Pada suatu saat nanti

Comments

Popular posts from this blog

12 Puisi Terpuitis Penuh Makna Sepanjang Masa

Merangkai kata-kata indah nan syahdu memang amat menyenangkan bagi sebagian orang. Namun beberapa di antara kalian pastinya juga akan sangat kesulitan jika kurang terbiasa merangkai kata-kata, terutama dalam bentuk puisi. Bagi kalian yang lagi belajar, yuk simak puisi-puisi berikut ini ya: 🎆 Gelonggong Jati  Thriller di antara semburat lampu kota Matanya,  sayup-sayup menerobos  Sesosok tajam tertangkap sebilah matanya  Menyorot ke dalam matanya, bertanya  Tabir tersingkap di antara remang-remang  Bulu, kandang sapi dan kerbau  Riup gelap dalam setengah kabut, meradang  Pesing menancap, menyelusuri dinding  Menerobos penciumannya, bertanya  Kemukus kayu jati di antara bebisikan  Selontaran gelonggongan tak bernama  Pekat, sejauh galah yang tak terlihat  Suara datang kemudian bergerak cepat  Siapa di sana!  🎆  Politik Sayur-Mayur  Nyi Entik memutar otak,  meronta menyelenjarkan kaki  Di ujung...

Haiss!

#minicerpen "Apa ini waktunya, di mana seorang wanita yang tidak memiliki kecantikan fisik, hanya dijadikan bahan lelucon, meski hatinya baik? Dan para lelaki berbondong-bondong mengejar cinta wanita bergaun seksi meski ia tahu bahwa tak ada sopan santun di perilakunya..." "Kamu itu bodoh!" Rani menyibakkan jilbab yang menutupi wajah, memutarkannya melilit di kepala, lalu menancapkan jarum di ujung sana. "Bodoh sekali!" imbuhnya. "Itu kenyataannya," ujarku dengan wajah layu. "Kenapa lelaki murahan seperti itu sampai bisa mempengaruhi kepercayaandirimu seperti ini, hah!" "Itu kenyataannya," ulangku. "Apa cuma gara-gara Rino mutusin kamu tanpa alasan jelas, terus jadi gini?" "Alasannya jelas Rani! Dia punya pacar yang lebih cantik dari pada aku!" "Dan kamu menangisi lelaki seperti itu?" "Aku nangis bukan karena itu. Tapi...ini karena aku tidak cantik. Kenapa aku tidak bisa cantik? Jika ...

Puja Mandala, Wajah Toleransi Umat Beragama di Bali

Puja Mandala Toleransi umat beragama di Indonesia memang sudah tidak diragukan lagi. Termasuk juga yang ada di Pulau Bali. Hal itu tercermin dalam satu kawasan wisata religi yakni di Puja Mandala Di Puja Mandala ini ada lima tempat peribadatan untuk enam agama yang diakui di Indonesia. Kenapa lima tempat ibadah untuk enam agama? Karena Puja Mandala ini sudah lebih dahulu dibangun sebelum agama Kong Hu Chu diakui di Indonesia. Jadi, Puja Mandala dibangun tahun 1994, sedangkan agama Kong Hu Chu diakui di Indonesia sejak masa kepresidenan Abdurrahman Wahid yakni antara tahun 2000-2001 (silahkan komen jika aku salah ya). Jadi, ya begitulah gaes. Sudah terlanjur dibangun lima tempat ibadah ya. Pura Jagatnatha Oke, kita mulai yang pertama. Ini ada Pura Jagatnatha. Di pintu masuk pura, ada keterangan bahwa yang akan beribadah diwajibkan mengenakan pakaian yang layak, sopan serta dilarang pakai rok pendek ya untuk perempuan. Selain itu, juga dilarang pecicilan dengan menaiki atau memanjat semu...