Masa remaja adalah masa-masa emas dalam perjalanan mencari cinta sejati. Di sana, kita akan banyak belajar dan bertemu dengan pria idaman yang amat menawan.
Dan inilah kumpulan puisi-puisi yang aku rangkai ketika masih remaja.
Yuk check it out!
Saat semuanya terlihat lain
Dia hadir untuk pertama kali
Dibukanya pintu hingga aku masuk di dalamnya
Balutan-balutan rindu
Kebekuan yang hampir membeku tersiram cahayanya
Mencair selayaknya gundukan kutub di musim panas
Di Siang itu
Di saat ku melihatmu di siang itu,
kumerasakan sesuatu
Sesuatu yang indah
dan tak kan mungkin kulupa selamanya
Di saat kumelihatmu di siang itu,
kurasa jantungku berdetak kencang
seiring menyambut kedatanganmu
Kuingat…
Dengan semua hal tentang dirimu
Yang selalu buatku merasa tak tenang
saat sedetik saja tidak melihatmu
Di saat ku melihatmu di siang itu,
kumerasakan sesuatu
Sesuatu yang indah
dan tak kan mungkin kulupa selamanya
Di saat kumelihatmu di siang itu,
kurasa jantungku berdetak kencang
seiring menyambut kedatanganmu
Kuingat…
Dengan semua hal tentang dirimu
Yang selalu buatku merasa tak tenang
saat sedetik saja tidak melihatmu
🍃 Sang Pujaan
Ketika cinta hampir pudar,
Kini rasa itu datang lagi;
masuk menelusup sampai kerelung hati
Beribu daya dan upaya telah aku coba.
Namun,
tetap sia-sia karena memang pesonamu
yang tiada terkira
Akankah kupantas merasakannya,
memilikimu
ataukah engkau
hanya sekedar imajinasiku…
🍃 Biarlah
Kau biarkan ku terjatuh saat memandangmu
Kau sakiti lalu kau pergi;
meninggalkan senyuman atas kekalahan ini
Kau biarkan kumenangis dan menertawaiku,
meninggalkan kusendiri dalam ratapan
Kuhancur,
dan kau tetap tak pedulikanku
Kau biarkan kusendiri
dengan kau di sampingnya
Mungkin, semua memang salahku
yang terlalu memujimu
Kini, tak kan kubiarkan bersemi lagi
Tak kan ku biarkan memujimu lagi
Biarlah kau meninggalkanku
Biarlah kau tak lagi pedulikanku
Aku pun tak kan lagi mengingatmu
Tak kan lagi mengenalmu
Biarlah kosong seperti dulu
Seperti saat-saat
Sebelum adanya dirimu
🍃 Ternyata
Kusangka, dia berbeda
tapi ternyata hanyalah sama
Kusangka dia sempurna
tapi tak lain hanyalah ilusi belaka
Ku sangka dia dermaga terakhirku
ternyata hanyalah kesan sementara
Kusangka dia untuk selamanya
namun ternyata,
sedetik saja telah berlalu...
Begitu mudahnya tergantikan,
terlupakan,
berlalu
Dan semuanya kembali seperti dulu...
🍃 Saat Aku Memandangmu
Andaikan keindahan itu benar-benar kamu,
maka tak akan lelah diri ini untuk selalu bersyukur
dengan cinta dan keadilan-Nya
Tapi…
kenapa tak sepatah kata pun yang terucap
tuk jelaskan semuanya
tentang kita.
Kita ini apa?
Jika telah tiba saat itu,
aku ingin hanya benar-benar kamu;
untuk berbagi,
cinta dan mimpi kita
Pernahkah kamu sadar, peduli,
Senyumanmu, tatapan matamu,
hanya kamu
Karena kamu,
aku tetap bertahan,
merasa tenang dengan kekuatan ini ada
Dan,
semakin kuat saat aku memandangmu
🍃 Cinta yang Terpendam
Memang sakit saat mengenangmu
Tapi, akan lebih sakit lagi saat tidak melihatmu sama sekali
Meski melihatmu bercanda dengan mereka,
tertawa dengan wanita-wanita itu
Itu akan terasa jauh lebih baik
Semakin aku mengenalmu,
Semakin dalam pula aku mencintaimu
Hingga tak bisa kujumpai keindahan lain
Yang selain dirimu
Hingga tak sempat mencari keindahan lain
Karena telah habis waktuku
dengan memikirkanmu
Kenapa aku tidak bisa sebebas wanita-wanita itu
Yang tanpa beban memuji dan mendekatimu,
menikmati keindahanmu
Kenapa harus ada jarak
Yang bahkan aku sendiri pun tidak pernah tahu
Aku memang tidak sesempurna wanita-wanita itu
Tapi aku hanya ingin bisa selalu mencintaimu
Meskipun kau tak pernah tahu…
🍃 Di saat Kau Pergi
Kualunkan nada kasih dengan kesucian hati
Kucurahkan kerinduan
hanya untuk yang tercinta
Bila saja kulalui tanpa duka,
bila saja ku tak temui indah pada dirimu
Mungkin takkan tergores hati ini
dengan sebilah kerinduan yang menyayat hati
Meski terkadang amat pedih
Di saat ku tersadar
kau, bukanlah untuk kumiliki
Kadang terasa indah
Kadang pula kutak kuasa
tuk menahanmu agar kau tetap di sini
🍃 Begitu indah
Mentari bersinar diantara dedaunan
Cahaya kemilaunya merambat,
mengelilingi jagat raya
Mentari bersinar diantara nyayian merdu
Gemercik cicit burung bersahutan
mencoba mencari keceriaan
mencoba membuang kesepian
mencoba menikmati indahnya pagi ini
Dan, karena kesempurnaan itulah
mencoba untuk tetap bertahan
Hingga bersinar secerah mentari
Hingga bernyayi seindah cicit burung
Mencoba meraih sedikit kebehagiaan
Bermimpi dan berharap akan terwujud
Bernyanyi dan berharap akan gembira
Karena alam
Begitu indah
🍃 Senja di Hatiku
Ini bukan tentang hari
Juga
Bukan tentang daun
yang bergoyang
Bukan pula
tentang semilir angin
menyambut petang
Bukan tentang api
yang menghangatkan
Ini tentang aku yang merasa sunyi —
bahkan saat samuanya tersenyum
Ini tentang aku yang telah mati rasa
akan hujan yang mengguyur badan
Ini tentang aku yang telah lupa
dengan keadaanku
Ini tentang aku yang merasa sepi;
tanpa cahaya, tanpa suara
Sesepi senja di sore ini.
🍃 Mungkinkah
Detak kencang jantungku
Iringi suara langkahmu
Menemaniku dalam kesendirian
Mungkin karena sendiri
Mungkin pula karena cinta
Hingga terasa begitu indah
Saat kau ada di sini
Dalam kesepian dan kegelapan…
Ketika kita terdiam…
Kudengar kau berbicara dalam hatimu
Mungkinkah kita sama?
Terasa indah disaat bersama
Dan, berharap akan seperti ini selamanya
🍃Apalah Artinya
Jika keindahan adalah dambaan
maka apalah arti kebahagiaan
Jika kesucian adalah kehormatan
maka apalah arti kedudukan
Jika kebohongan adalah yang menyakitkan
maka apalah arti penghianatan
Jika dunia adalah tujuan
maka apalah arti akhirat
Bukan,
Bukan itu satu-satunya harapan
Bukan itu satu-satunya tujuan
Bahkan semuanya takkan lagi berarti
Pada suatu saat nanti
Comments
Post a Comment