Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Puisi

Kumpulan Puisi Tentang Lingkungan di Sekitar Kita

Berikut ini aku sajikan kumpulan puisi mendalam dari hati tentang lingkungan sekitar kita. Semoga bisa memberi manfaat saat membacanya Dan maaf jika masih ada banyak kekurangan dalam pemilihan diksi. Maklum guys, kita masih sama-sama belajar, ya Kan? Let's check it out! Kabilah-kabilah Mereka saling menunjukkan kehebatan Mereka saling merendahkan lawan Mereka saling berkata, bahwa mereka adalah yang terbaik Mereka menegaskan, bahwa mereka adalah yang paling benar Kenapa harus ada kesenjangan itu ? Kenapa harus ada perlombaan itu ? Kenapa harus ada perdebatan itu ? Dan kenapa pula harus menunjukkan perbedaan itu Jika kita ini sejatinya adalah sama Bukit Nirwana Indah tak terkira Andai itu bisa kumiliki, kukuasai Andai aku adalah satu-satunya Andai tak ada yang menginginkannya selain aku Andai ini bukan hanya sekedar mimpi Namun, tak sepantasnya aku berharap, bermimpi Itu, bukanlah milikku seorang Itu, adalah kekayaan bumi Yang tak bisa kuserakahi Sang Penjaga Aku bisa melihat-Nya me

11 Puisi Galau Remaja Penuh Cinta

Masa remaja adalah masa-masa emas dalam perjalanan mencari cinta sejati. Di sana, kita akan banyak belajar dan bertemu dengan pria idaman yang amat menawan. Dan inilah kumpulan puisi-puisi yang aku rangkai ketika masih remaja. Yuk check it out! πŸƒ  Ahsani Saat semuanya terlihat lain Dia hadir untuk pertama kali Dibukanya pintu hingga aku masuk di dalamnya Balutan-balutan rindu Kebekuan yang hampir membeku tersiram cahayanya Mencair selayaknya gundukan kutub di musim panas Di Siang itu Di saat ku melihatmu di siang itu, kumerasakan sesuatu Sesuatu yang indah dan tak kan mungkin kulupa selamanya Di saat kumelihatmu di siang itu, kurasa jantungku berdetak kencang seiring menyambut kedatanganmu Kuingat… Dengan semua hal tentang dirimu Yang selalu buatku merasa tak tenang saat sedetik saja tidak melihatmu πŸƒ  Sang Pujaan Ketika cinta hampir pudar, Kini rasa itu datang lagi;  masuk menelusup sampai kerelung hati Beribu daya dan upaya telah aku coba.  Namun,  tetap sia-sia karena memang peson

12 Puisi Terpuitis Penuh Makna Sepanjang Masa

Merangkai kata-kata indah nan syahdu memang amat menyenangkan bagi sebagian orang. Namun beberapa di antara kalian pastinya juga akan sangat kesulitan jika kurang terbiasa merangkai kata-kata, terutama dalam bentuk puisi. Bagi kalian yang lagi belajar, yuk simak puisi-puisi berikut ini ya: πŸŽ† Gelonggong Jati  Thriller di antara semburat lampu kota Matanya,  sayup-sayup menerobos  Sesosok tajam tertangkap sebilah matanya  Menyorot ke dalam matanya, bertanya  Tabir tersingkap di antara remang-remang  Bulu, kandang sapi dan kerbau  Riup gelap dalam setengah kabut, meradang  Pesing menancap, menyelusuri dinding  Menerobos penciumannya, bertanya  Kemukus kayu jati di antara bebisikan  Selontaran gelonggongan tak bernama  Pekat, sejauh galah yang tak terlihat  Suara datang kemudian bergerak cepat  Siapa di sana!  πŸŽ†  Politik Sayur-Mayur  Nyi Entik memutar otak,  meronta menyelenjarkan kaki  Di ujung dipan, mengikat, menata di tangannya  Beberapa dibalik yang tak serasi  Terlalu terlihat keci

8 Kumpulan Puisi Tema Pendidikan

Hallo semua, kali ini aku mau share kumpulan puisi-puisi bertema pendidikan. Semoga puisi-puisi ini bisa bermanfaat buat kalian semua ya. Dan yang lagi belajar, jangan lupa tetap semangat ya. πŸ˜‰ πŸ’’ Yuk kita simak langsung puisinya: πŸ’¦Lonceng Dahulu, kala lonceng-lonceng berdentang Kaki-kaki kecil berkecipuk Menyisir lantai berdebu Dengan sepatu-sepatu yang kedodoran Sepatu kakak, kadang milik adik Sepatu adik, kadang supaya sampai menjadi kakak Sekarang, lantai keramik dan juga granit Sepatu-sepatu tepat pada posisi Lantai licin Tanpa debu Sekarang bukan lonceng Tapi bel yang nyaring Kadang lagu dari speaker Kadang musik telolet Yang jelas, bukan lagi lonceng ----------------------------->>> πŸ’¦Bapak Kepala Uban itu tampak putih Makin hari makin merata  Namun Bapak Kepala masih bersahaja Senyumnya mengembang menyambut hari Dan uban itu sengaja ia tutup rapi dengan peci Bapak Kepala rajin bersepeda Bukan karena tak mampu menyetir mobil Juga bukan karena tak sanggup mencicil moto