Skip to main content

Tiket Galau-nya Goa Kreo Semarang

Tiket: Rp3000/ Free
Parkir: Rp2000

Goa Kreo
Goa Kreo

Sekira dua tahunan lalu, tiket masuk ke Goa Kreo ini adalah Rp3000, ditambah dengan parkir motor Rp2000. Tapi beberapa bulan yang lalu aku ke Goa Kreo lagi malah tidak dipungut biaya sepeser pun alias gratis. Bahkan untuk parkir pun tidak. 

Memang ke sana termasuk pagi, yaitu sekitar jam delapan. Tapi, jika memang kepagian dan loket belum buka, harusnya pas pulang ditarik dong. 

Ya entahlah hari itu ada ada gerangan. 

Yang jelas, kawasan Goa Kreo ini masih terus dalam masa pengembangan. Jika kamu pas ke sana dikenakan tarif, aku yakin itu tidak akan mahal-mahal amat kok. 

JEMBATAN

Jembatan Goa Kreo
Jembatan Goa Kreo

Selain karena menyimpan jejak sejarah perjalanan Sunan Kalijaga, lokasi ini banyak dikunjungi wisatawan juga karena sudah dipercantik dengan taman-taman dan jembatan yang indah. 

Para pengunjung bisa menghabiskan waktu sore hari untuk sekadar menikmati terpaan angin yang cukup kencang. 

Dari jembatan ini pula, kamu bisa langsung melihat Waduk Jatibarang yang berlokasi tidak jauh dari Goa. 

Di samping itu, taman-taman di sini juga sudah ditata lumayan cantik. Ada banyak spot foto yang bisa kami explor untuk mempercantik tampilan dari halaman media sosial kamu. 

SEWA PERAHU

Di lokasi ini pula kamu bisa menyusuri kawasan waduk tesebut dengan menyewa perahu dari warga sekitar. Selain itu, bisa juga loh mancing di sini. Dan itu dilakukan pula oleh warga sekitar.


Perahu
Perahu
Jika kamu ingin sewa perahu, itu titik masuknya beda sama gerbang utama dari Goa Kreo. Lebih tepatnya, sebelum sampai gerbang, kamu akan menemukan anak panah yang menunjukkan ‘sewa perahu’. 

WAKTU BERKUNJUNG

Menuju ke Goa
Menuju ke Goa

Di hari-hari aktif kerja antara Senin-Jum’at biasanya memang agak sepi. Namun pada Sabtu-Minggu ini lokasi bisa dibilang cukup ramai. 

Ini sekadar saran, kalau ke sana jangan pas kepagian. Kalau pagi-pagi tuh kera-keranya banyak banget di tengah jalan. Kadang ada yang lagi main, tapi kan kayak berkelahi. 

Jujur saja aku takut gitu kalau seandainya kera-kera itu lagi marah, bisa kena kena cakar atau apalah. Tapi, so far sih aman-aman saja karena kera-kera itu sebetulnya ramah sama manusia. 

Better, kamu datang agak siang gitu. Kalau sudah banyak pengunjung, nanti kera-nya nggak terlalu ngumpul di tengah jalan. Hati-hati juga kalau bawa makanan. Nanti bisa direbut sama kera-kera yang kita nggak tahu apa yang ada di pikiran mereka ya. 

Pokoknya hati-hati saja dengan barang bawaan biar aman dan juga nyaman. 😃 

JEJAK SUNAN KALIJAGA


Relief Jejak Sunan Kalijaga
Relief Jejak Sunan Kalijaga

Kemarin aku udah nulis tentang jejak Sunan Kalijaga di Api Abadi Mrapen. Sekarang, ada lagi nih tempat petilasan Sunan Kalijaga yakni di Goa Kreo Semarang. 

Alkisah, ketika akan membangun Masjid Agung Demak, Sunan Kalijaga mengumpulkan kayu jati sebagai soko masjid. Pada perjalanannya, beliau akhirnya menemukan kayu yang cocok. 

Namun, butuh tenaga ekstra untuk menghayutkan kayu jati itu karena ukurannya yang amat besar dan saat itu terjepit di antara bebatuan. 

Segala daya upaya telah dikerahkan namun tidak juga bisa mengambil kayu jati yang masih terjepit itu. 
Ketika bertafakur di dalam gua untuk meminta pertolongan pada Allah SWT, datanglah sekawanan kera yang berwarna merah, hitam putih dan kuning untuk membantu Sunan Kalijaga. 

Akhirnya, bisa juga mereka mengambil kayu tersebut dari jepitan batu dan selanjutnya dihanyutkan untuk menuju ke Demak. 

Menurut cerita turun-temurun, empat ekor kera tersebut ingin mengikuti Sunan Kalijaga ke Demak. Namun, tidak diizinkan karena disuruh untuk menjaga kayu jati yang lain. 

Nah, di sini lah asal muasal dari nama Goa Kreo. Diambil dari kata Mangreho (jagalah/ peliharalah). 
Demikian informasinya. Semoga membantu ya.

Comments

Popular posts from this blog

Tugu Kretek Kabupaten Kudus, Termegah di Asia Tenggara

Tiket: Free Tugu Perbatasan Kabupaten Kudus Good Morning Guys Pagi ini aku mau share tempat menarik yang juga nge-hits bagi warga Kudus dan juga sekitarnya. Ini dia yang cantik-cantik guys, ada Tugu Kretek, yang merupakan tugu perbatasan antara Kabupaten Kudus dan juga Kabupaten Demak. Tugu Kretek ini berada persis di samping Jembatan Tanggulangin, yang merupakan jembatan perbatasan antara dua kabupaten tersebut. Oleh karena pembuat atau creatornya adalah side Kudus, maka ikon yang ditonjolkan pun juga ikonnya Kota Kretek, yaitu Daun Tembakau. Jembatan Tanggulangin Tuh guys, bentuknya mirip seperti daun tembakau gitu kan. Itu karena Kudus ini dikenal sebagai Kota Kretek, karena ada salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia yang berada di Kudus, yaitu PT Djarum. Pembuatan tugu ini juga disponsori utama oleh PT Djarum guys. Dengan biaya yang dikeluarkan cukup fantastis, yakni 16 miliar (dilansir dari: id.wikipedia.org) yang selesai selama kurang lebih tujuh bulan, hingga akhir ta

Pantai Pungkruk Jepara, Mirip Altar Pernikahan

 Free Html Jika kamu berkunjung ke Kabupaten Jepara, amat sangat aku sarankan buat mampir ke Pantai Pungkruk yang ada di Desa Mororejo, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Selain karena aksesnya amat mudah dijangkau, menikmati keindahan pantai ini juga gratis loh guys. Tidak ada tiket masuk maupun parkir sama sekali. Meski free, jangan salah sangka dulu ya. Sebab pemandangan alam yang dipadukan dengan dekorasi buatan amat terkombinasi dengan begitu cantiknya di sini. You see, ini mirip seperti altar pernikahan outdoor yang ada di pernikahannya orang-orang kelas atas gitu guys. Cantik dan amat bagus penataannya yang sederhana namun tetap elegan. SPOT PREWED Bayangin deh kamu ambil foto prewed di sini sama pasangan. Sudah pasti ini akan jadi background yang cantik buat foto-foto kalian.  Baik itu dari spot yang bulat-bulat mirip altar di kastil, ataupun di spot mirip jembatan yang berada persis di tepi pantai ini.  GAZEBO Di kawasan pantai yang gratisan ini juga sudah diban

Puja Mandala, Wajah Toleransi Umat Beragama di Bali

Puja Mandala Toleransi umat beragama di Indonesia memang sudah tidak diragukan lagi. Termasuk juga yang ada di Pulau Bali. Hal itu tercermin dalam satu kawasan wisata religi yakni di Puja Mandala Di Puja Mandala ini ada lima tempat peribadatan untuk enam agama yang diakui di Indonesia. Kenapa lima tempat ibadah untuk enam agama? Karena Puja Mandala ini sudah lebih dahulu dibangun sebelum agama Kong Hu Chu diakui di Indonesia. Jadi, Puja Mandala dibangun tahun 1994, sedangkan agama Kong Hu Chu diakui di Indonesia sejak masa kepresidenan Abdurrahman Wahid yakni antara tahun 2000-2001 (silahkan komen jika aku salah ya). Jadi, ya begitulah gaes. Sudah terlanjur dibangun lima tempat ibadah ya. Pura Jagatnatha Oke, kita mulai yang pertama. Ini ada Pura Jagatnatha. Di pintu masuk pura, ada keterangan bahwa yang akan beribadah diwajibkan mengenakan pakaian yang layak, sopan serta dilarang pakai rok pendek ya untuk perempuan. Selain itu, juga dilarang pecicilan dengan menaiki atau memanjat semu