Skip to main content

Taman Bumi Wangi Jekulo Kudus, Rest Area Nyaman Nih!

Tiket: Free
Parkir Motor: 2000-3000

taman bumi wangi
Taman Bumi Wangi

Hay guys, hari ini kita mau review tentang Taman Bumi Wangi yang ada di Kudus, Jawa Tengah.

Jadi, taman ini merupakan salah satu taman yang dijadikan rest area karena lokasinya yang persis banget berada di tepi jalur utama Kudus-Pati. 

Di kawasan taman ini sudah ada toilet, arena bermain anak dan juga cafetaria yang cukup nyaman oleh karena letaknya yang berada di dalam gedung.

toilet
Toilet

Selain itu, lahan parkirnya juga luas guys. Tidak hanya pas buat pengendara motor, tapi juga cocok banget buat pengendara mobil, bahkan truck-truck besar juga ada loh yang singgah di sini.

Di samping sebagai rest area yang nyaman, Taman Bumi Wangi juga bisa dijadikan spot foto selfie yang kece badai. Di sini banyak banget bunga-bunganya gitu guys. 

Terus, ada kursi-kursi taman juga yang bikin nyaman banget duduk-duduk atau berteduh di bawah pohon sambil menikmati semilir udara yang cukup sejuk dari bawah pohon.

Kalau kalian pas pergi rombongan, bisa juga istirahat atau gelar tikar di sini guys. Sebab memang luas banget area terbukanya, terbuka tapi masih berada di bawah pohon. Jadinya tetep dapat ademnya gitu.

taman bumi wangi
Taman Bumi Wangi

SEJARAH NAMA BUMI WANGI

Dahulu kala di masa Sunan Muria, ada seorang santri beliau yang bernama Mbah Wali Abdul Jalil. Dia diutus untuk pergi ke sebuah wilayah yang mana buminya wangi. 

Lalu berhentilah Mbah Wali Abdul Jalil di area Jekulo, Kudus. Hingga lama kelamaan, Jekulo pun dikenal dengan nama lain Bumi Wangi.

Terkait pembuatan taman, pemerintah setempat akhirnya memilih nama Bumi Wangi berdasarkan kisah sejarah  tersebut.

wahana permainan di taman bumi wangi
Wahana Permainan di Taman Bumi Wangi

Dalam perkembangannya saat ini, Bumi Wangi yang dimaksud oleh Sunan Muria adalah diibaratkan sebagai ilmu pengetahuan, yang mana saat ini memang ada banyak pondok pesantren yang ada di area Jekulo, Kudus.

Oke guys, sekian dulu ya review aku kali ini. See You...

Comments

Popular posts from this blog

12 Puisi Terpuitis Penuh Makna Sepanjang Masa

Merangkai kata-kata indah nan syahdu memang amat menyenangkan bagi sebagian orang. Namun beberapa di antara kalian pastinya juga akan sangat kesulitan jika kurang terbiasa merangkai kata-kata, terutama dalam bentuk puisi. Bagi kalian yang lagi belajar, yuk simak puisi-puisi berikut ini ya: ๐ŸŽ† Gelonggong Jati  Thriller di antara semburat lampu kota Matanya,  sayup-sayup menerobos  Sesosok tajam tertangkap sebilah matanya  Menyorot ke dalam matanya, bertanya  Tabir tersingkap di antara remang-remang  Bulu, kandang sapi dan kerbau  Riup gelap dalam setengah kabut, meradang  Pesing menancap, menyelusuri dinding  Menerobos penciumannya, bertanya  Kemukus kayu jati di antara bebisikan  Selontaran gelonggongan tak bernama  Pekat, sejauh galah yang tak terlihat  Suara datang kemudian bergerak cepat  Siapa di sana!  ๐ŸŽ†  Politik Sayur-Mayur  Nyi Entik memutar otak,  meronta menyelenjarkan kaki  Di ujung...

Haiss!

#minicerpen "Apa ini waktunya, di mana seorang wanita yang tidak memiliki kecantikan fisik, hanya dijadikan bahan lelucon, meski hatinya baik? Dan para lelaki berbondong-bondong mengejar cinta wanita bergaun seksi meski ia tahu bahwa tak ada sopan santun di perilakunya..." "Kamu itu bodoh!" Rani menyibakkan jilbab yang menutupi wajah, memutarkannya melilit di kepala, lalu menancapkan jarum di ujung sana. "Bodoh sekali!" imbuhnya. "Itu kenyataannya," ujarku dengan wajah layu. "Kenapa lelaki murahan seperti itu sampai bisa mempengaruhi kepercayaandirimu seperti ini, hah!" "Itu kenyataannya," ulangku. "Apa cuma gara-gara Rino mutusin kamu tanpa alasan jelas, terus jadi gini?" "Alasannya jelas Rani! Dia punya pacar yang lebih cantik dari pada aku!" "Dan kamu menangisi lelaki seperti itu?" "Aku nangis bukan karena itu. Tapi...ini karena aku tidak cantik. Kenapa aku tidak bisa cantik? Jika ...

Puja Mandala, Wajah Toleransi Umat Beragama di Bali

Puja Mandala Toleransi umat beragama di Indonesia memang sudah tidak diragukan lagi. Termasuk juga yang ada di Pulau Bali. Hal itu tercermin dalam satu kawasan wisata religi yakni di Puja Mandala Di Puja Mandala ini ada lima tempat peribadatan untuk enam agama yang diakui di Indonesia. Kenapa lima tempat ibadah untuk enam agama? Karena Puja Mandala ini sudah lebih dahulu dibangun sebelum agama Kong Hu Chu diakui di Indonesia. Jadi, Puja Mandala dibangun tahun 1994, sedangkan agama Kong Hu Chu diakui di Indonesia sejak masa kepresidenan Abdurrahman Wahid yakni antara tahun 2000-2001 (silahkan komen jika aku salah ya). Jadi, ya begitulah gaes. Sudah terlanjur dibangun lima tempat ibadah ya. Pura Jagatnatha Oke, kita mulai yang pertama. Ini ada Pura Jagatnatha. Di pintu masuk pura, ada keterangan bahwa yang akan beribadah diwajibkan mengenakan pakaian yang layak, sopan serta dilarang pakai rok pendek ya untuk perempuan. Selain itu, juga dilarang pecicilan dengan menaiki atau memanjat semu...