Skip to main content

Eksotisnya Foto di Kawah Sikidang, Dieng

Tiket: Rp10.000
(Termasuk tiket Candi Arjuna)
Parkir: Menyesuaikan

Kawah Sikidang Dieng
Kawah Sikidang Dieng

Hai guys, selamat pagi...

Kali ini aku mau cerita tentang keseruan happy weekend di Wonosobo, Jawa Tengah bareng teman-teman kerja aku.

Kali ini kami berkunjung ke tempat wisata Kawah Sikidang, Dieng, Wonosobo --ada juga yang bilang masuk ke wilayah Banjarnegara.

Nah, jika pas kamu ada kunjungan kerja atau main ke rumah teman sekitar lokasi ini, jangan lupa mampir ke Kawah Sikidang ini ya.

Lokasinya berdekatan dengan kompleks Candi Arjuna di Dieng juga. Sekalian traveling dalam satu lokasi gitu kan jadinya lebih evektif dan ngirit budjet tentunya.

ASAL-USUL
Lokasi kawah ini sebetulnya terdiri dari beberapa spot yang bisa berpindah-pindah. Jadi, tidak pasti di titik itu.

Makanya dinamai Sikidang (Kidang/ Kijang). Berpindah, berlarian seperti kijang yang nggak bisa diam.

Kawah ini muncul dari letusan gunung berapi dan sampai saat ini masih memunculkan aktivitas vulkanik. Meski begitu, main ke lokasi ini aman kok guys. Asalkan mengikuti peraturan yang berlaku dari pihak pengelola ya.

Pertama kali sampai di lokasi, seperti tercium bau-bau menyengat gitu yang agak asing. Kata orang-orang itu bau belerang. Baru tahu aku kalau bau belerang kayak gitu.

Jadi, gak heran kan kalau banyak banget yang pakai masker, meskipun nggak terlalu banyak membantu juga sih karena baunya beneran nembus banget ke hidung.

REBUS TELUR
Oh iya guys. Kawah ini kan masih aktif ya. Jadi, hawa panasnya bisa dikatakan panas banget. Dan kepulan asap itu sebagai tanda sebetapa panasnya air di dalam mulut kawah.

Benar-benar mendidih.

Jadi, kamu bisa rebus telur di sini. Ini juga yang banyak dilakuin sama warga setempat dengan memanfaatkan kawah tersebut sebagai sarana jualan telur rebus; matang langsung hanya dalam hitungan menit.

Gak perlu siapin kompor, cuci panci, langsung deh ceburin aja.

AKSES JALAN
Keunikan dari kawah ini ya guys, kan biasanya kalau kawah-kawah gitu hanya bisa ditemukan di pucuk-pucuk dengan mendaki gunung, lewati lembah yang terjal, curam dan sangat menantang.

Ya, aku sendiri juga gak kuat dan kaki capek pegal gak sembuh-sembuh dalam beberapa hari kalau habis muncak.

Nah, kalau kawah ini lokasinya sih bisa dijangkau sama motor. Bisa dibilang masih cukup berada di dataran rendah di antara dataran tinggi lah ya. Haha...bingung nggak tuh?!

SPOT FOTO
Main ke Kawah Sikidang nggak lengkap tanpa foto-foto. Di sini kamu bisa nemuin spot foto yang keren dan eksotis banget. Jangan lupa munculin view pemandangannya ya guys.

Soalnya sayang banget kalau datang ke sini tapi nggak dapatin view yang super ini. Di sini juga kamu bisa foto naik kuda dengan hanya membayar Rp10.000 saja.

OLEH-OLEH
Menurut beberapa sumber yang aku lupa dari mana, kan sisa-sisa letusan gunung berapi itu membuat lahan pertanian jadi subur. Dan ternyata itu sepertinya benar-benar terbukti.

Untuk wilayah Dieng ini benar-benar subur dan bisa menghasilkan hasil pertanian yang super duper good job.

Salah satu hasil pertanian yang hot banget di antaranya yaitu cabai gendot. Nah, ini cabai pertama kali aku temuin di Dieng ya.

Nggak tau juga apakah para petani selain di Dieng ini juga membudidayakan jenis cabai ini, tapi beneran deh, di antara beberapa dataran tinggi, misalanya saja kawasan pegunungan lain, aku nggak pernah nemuin cabai yang biasa disebut sebagai cabai gendot ini.

Selain cabai, ada juga tanaman khas yang hanya tumbuh di Dieng, yaitu carica. Ini salah satu oleh-oleh khas yang akan banyak kamu temukan di sepanjang jalan di area Wonosobo.

Dan sekarang pun untuk beberapa wilayah Jawa Tengah sudah cukup banyak juga penjual yang menjual carica di pinggir jalan dan ini sangat mudah didapatkan di mana pun.

TIKET
Ini kalau belum naik, dan jika belum ada perubahan kebijakan, harga tiket menuju kawasan kawah sikidang satu paket dengan wisata Candi Arjuna.

Jadi, tiketnya jadi satu gitu, yaitu Rp10.000/ orang. Tarif tersebut belum termasuk parkir ya.

Yuk, wisata ke Dieng!

Comments

Popular posts from this blog

12 Puisi Terpuitis Penuh Makna Sepanjang Masa

Merangkai kata-kata indah nan syahdu memang amat menyenangkan bagi sebagian orang. Namun beberapa di antara kalian pastinya juga akan sangat kesulitan jika kurang terbiasa merangkai kata-kata, terutama dalam bentuk puisi. Bagi kalian yang lagi belajar, yuk simak puisi-puisi berikut ini ya: ๐ŸŽ† Gelonggong Jati  Thriller di antara semburat lampu kota Matanya,  sayup-sayup menerobos  Sesosok tajam tertangkap sebilah matanya  Menyorot ke dalam matanya, bertanya  Tabir tersingkap di antara remang-remang  Bulu, kandang sapi dan kerbau  Riup gelap dalam setengah kabut, meradang  Pesing menancap, menyelusuri dinding  Menerobos penciumannya, bertanya  Kemukus kayu jati di antara bebisikan  Selontaran gelonggongan tak bernama  Pekat, sejauh galah yang tak terlihat  Suara datang kemudian bergerak cepat  Siapa di sana!  ๐ŸŽ†  Politik Sayur-Mayur  Nyi Entik memutar otak,  meronta menyelenjarkan kaki  Di ujung...

Haiss!

#minicerpen "Apa ini waktunya, di mana seorang wanita yang tidak memiliki kecantikan fisik, hanya dijadikan bahan lelucon, meski hatinya baik? Dan para lelaki berbondong-bondong mengejar cinta wanita bergaun seksi meski ia tahu bahwa tak ada sopan santun di perilakunya..." "Kamu itu bodoh!" Rani menyibakkan jilbab yang menutupi wajah, memutarkannya melilit di kepala, lalu menancapkan jarum di ujung sana. "Bodoh sekali!" imbuhnya. "Itu kenyataannya," ujarku dengan wajah layu. "Kenapa lelaki murahan seperti itu sampai bisa mempengaruhi kepercayaandirimu seperti ini, hah!" "Itu kenyataannya," ulangku. "Apa cuma gara-gara Rino mutusin kamu tanpa alasan jelas, terus jadi gini?" "Alasannya jelas Rani! Dia punya pacar yang lebih cantik dari pada aku!" "Dan kamu menangisi lelaki seperti itu?" "Aku nangis bukan karena itu. Tapi...ini karena aku tidak cantik. Kenapa aku tidak bisa cantik? Jika ...

Puja Mandala, Wajah Toleransi Umat Beragama di Bali

Puja Mandala Toleransi umat beragama di Indonesia memang sudah tidak diragukan lagi. Termasuk juga yang ada di Pulau Bali. Hal itu tercermin dalam satu kawasan wisata religi yakni di Puja Mandala Di Puja Mandala ini ada lima tempat peribadatan untuk enam agama yang diakui di Indonesia. Kenapa lima tempat ibadah untuk enam agama? Karena Puja Mandala ini sudah lebih dahulu dibangun sebelum agama Kong Hu Chu diakui di Indonesia. Jadi, Puja Mandala dibangun tahun 1994, sedangkan agama Kong Hu Chu diakui di Indonesia sejak masa kepresidenan Abdurrahman Wahid yakni antara tahun 2000-2001 (silahkan komen jika aku salah ya). Jadi, ya begitulah gaes. Sudah terlanjur dibangun lima tempat ibadah ya. Pura Jagatnatha Oke, kita mulai yang pertama. Ini ada Pura Jagatnatha. Di pintu masuk pura, ada keterangan bahwa yang akan beribadah diwajibkan mengenakan pakaian yang layak, sopan serta dilarang pakai rok pendek ya untuk perempuan. Selain itu, juga dilarang pecicilan dengan menaiki atau memanjat semu...