Skip to main content

Patah Hati, Kenapa Allah Ambil dia Dariku?!

Dan daun pun berguguran, kuabaikan 
Memandang ke mega, terasa hampa 
Rintik hujan menyapa, 
dingin tiada terasa
Lebih beku jiwa yang merana

Sejak masa puber, mungkin kita semua udah kenalan tuh dengan yang namanya patah hati. Sakit. Jelas banget kan ya. Tak jenak tidur, tak enak makan. Adakah yang lebih menyesakkan dari pada itu? 

Banyak!

Tapi, ketika sedang dilanda patah hati, segala keresahan yang ada di sekitar pun jadi tak begitu terasa. Tugas sekolah, besok ujian, tagihan hutang, sampai jadwal mencuci pakaian. Semuanya minta diabaikan. 

Duh, patah hati. Kapankah engkau pergi? 

Jatuh cinta, entah itu yang pertama atau ke sekian kalinya, memang begitu indah dirasa. Tiada waktu tanpa memikirkan si dia yang entah sedang ngapain aja. Melamun, berhayal, dan tentu saja berharap agar bisa terus berdekatan dengannya di mana pun berada. 

Sayangnya, selang beberapa waktu, kemudian kita tahu bahwa dia tidak lagi sendiri. Kemudian, langit bumi serasa runtuh, menghantam. 

Tiba-tiba serasa sunyi, sepi, walau di tengah kerumunan ribuan orang sekalipun. Benar-benar sudah tidak ada harapan. 

Atau, jika kamu sudah fix berkomitmen serius, saat kamu masih sangat berharap, tiba-tiba dianya  nggak!

Padahal, kamu udah berusaha tampil sempurna di matanya, tapi tetap saja si dia nggak kasih respon positif untuk tetap mempertahankanmu. 

Well, patah hati banget pasti.

Akhirnya kamu jadi nelangsa dan kehilangan kepercayaan diri. Merasa buruk, merasa tidak penting, tidak berguna. Tidak! 

Duh, bisa bahaya tuh jika sudah krisis kepercayaan diri. Parahnya lagi, kalau sudah minder berat, terus bunuh diri. Jlep. Naudzubillah min dzalik banget ya gaes.

Efek Buruk Tidak Percaya Diri
Salah satu bad effect jika nggak percaya diri adalah, kamu akan mudah saja menyerahkan dirimu pada seseorang yang tidak begitu berkualitas, sebab kamu menganggap dirimu sangat tidak pantas.

Jika sedang patah hati, bersabarlah, kawan. Sesungguhnya, dalam kesedihan maupun kebahagiaan itu ada kasih sayang yang berlimpah dari Allah. Dari situlah Allah hendak menguji kamu, sayang. 

Seberapakah besarnya cintamu pada Allah. Apakah kamu lebih mencintai dunia ataukah lebih sayang dengan Sang Maha Pemilik dunia ini. Jika lebih cinta pada Allah, tentu saja kepatahhatian akibat dikecewakan oleh atribut duniawi, tidak akan terlalu berat bagimu. 

Sebab, kamu telah paham jika kehilangan kasih sayang Allah lah yang lebih menakutkan dari pada kehilangan apa pun yang ada di dunia ini. 

Sedih, gembira, itu sudah menjadi makanan kita sehari-hari. Cuma, lauknya aja yang beda-beda. 

Kadang, kita cocok dan kadang pula tidak nafsu makan begitu melihatnya. Tapi, tetep harus makan juga kan? Emangnya mau nyiksa diri sendiri dengan tidak makan?! 

Nah, begitu juga dalam kehidupan gaes. Jatuh cinta yang amat menggembirakan, atau patah hati yang amat menyesakkan, itu sama-sama harus kita jalani. Kalau bahasa islaminya tuh harus istiqomah gaes. 

Susah atau pun senang, kita tetap harus hidup. Percaya deh, Allah tahu kok kebutuhan kita untuk menjadi tumbuh lebih dewasa itu apa saja. Istiqomah. Itulah yang diharapkan Allah pada semua hamba-Nya. 

Definisi Istiqomah
Itu tuh sesuai dengan firman Allah dalam Surah Al Kahfi ayat 7 gaes, yang berbunyi:
โ€œSesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya.โ€ 

Jadi, kepatahhatian apa pun yang terjadi sama kamu, anggap saja sebagai penimbang kadar keimanan kamu. Mungkin, saat kamu kehilangan seseorang yang amat kamu sayangi, itu sebagai pertanda bahwa Allah hendak menegurmu yang selama ini telah mengabaikannya. 

Iya nggak sih? 

Kan kalo lagi merasa jatuh cinta sama seseorang, kita tuh sering malas beribadah. Malas baca Al Qurโ€™an, tapi semangat banget baca inbokan. 

Malas solat malam, tapi semangat banget buat telponan di waktu luang. 

Bahkan, yang aslinya nggak luang pun diluang-luangin demi dia seorang. Iya nggak sih? Nah, kalo begitu kan Allah merasa diabaikan. 

Sebab itulah sayang. Dari kepatahhatian kamu, di dalamnya tuh mungkin saja ada peringatan dari Tuhanmu Yang Maha Penyayang, agar kamu jangan sampai lupa menyayangi-Nya juga. Harus adil deh ya. ๐Ÿ˜

Jadi, kenapa Allah mengambil dia darimu?

Sebab Allah ingin agar kamu tidak terlalu mencintai apapun melebihi cintamu pada Allah. Supaya kamu tidak tersesat, supaya kamu merasa biasa aja dalam mencintai dunia yang sementara ini. 

Okey guys. Tetap semangat ya. 

Comments

Popular posts from this blog

12 Puisi Terpuitis Penuh Makna Sepanjang Masa

Merangkai kata-kata indah nan syahdu memang amat menyenangkan bagi sebagian orang. Namun beberapa di antara kalian pastinya juga akan sangat kesulitan jika kurang terbiasa merangkai kata-kata, terutama dalam bentuk puisi. Bagi kalian yang lagi belajar, yuk simak puisi-puisi berikut ini ya: ๐ŸŽ† Gelonggong Jati  Thriller di antara semburat lampu kota Matanya,  sayup-sayup menerobos  Sesosok tajam tertangkap sebilah matanya  Menyorot ke dalam matanya, bertanya  Tabir tersingkap di antara remang-remang  Bulu, kandang sapi dan kerbau  Riup gelap dalam setengah kabut, meradang  Pesing menancap, menyelusuri dinding  Menerobos penciumannya, bertanya  Kemukus kayu jati di antara bebisikan  Selontaran gelonggongan tak bernama  Pekat, sejauh galah yang tak terlihat  Suara datang kemudian bergerak cepat  Siapa di sana!  ๐ŸŽ†  Politik Sayur-Mayur  Nyi Entik memutar otak,  meronta menyelenjarkan kaki  Di ujung...

Haiss!

#minicerpen "Apa ini waktunya, di mana seorang wanita yang tidak memiliki kecantikan fisik, hanya dijadikan bahan lelucon, meski hatinya baik? Dan para lelaki berbondong-bondong mengejar cinta wanita bergaun seksi meski ia tahu bahwa tak ada sopan santun di perilakunya..." "Kamu itu bodoh!" Rani menyibakkan jilbab yang menutupi wajah, memutarkannya melilit di kepala, lalu menancapkan jarum di ujung sana. "Bodoh sekali!" imbuhnya. "Itu kenyataannya," ujarku dengan wajah layu. "Kenapa lelaki murahan seperti itu sampai bisa mempengaruhi kepercayaandirimu seperti ini, hah!" "Itu kenyataannya," ulangku. "Apa cuma gara-gara Rino mutusin kamu tanpa alasan jelas, terus jadi gini?" "Alasannya jelas Rani! Dia punya pacar yang lebih cantik dari pada aku!" "Dan kamu menangisi lelaki seperti itu?" "Aku nangis bukan karena itu. Tapi...ini karena aku tidak cantik. Kenapa aku tidak bisa cantik? Jika ...

Puja Mandala, Wajah Toleransi Umat Beragama di Bali

Puja Mandala Toleransi umat beragama di Indonesia memang sudah tidak diragukan lagi. Termasuk juga yang ada di Pulau Bali. Hal itu tercermin dalam satu kawasan wisata religi yakni di Puja Mandala Di Puja Mandala ini ada lima tempat peribadatan untuk enam agama yang diakui di Indonesia. Kenapa lima tempat ibadah untuk enam agama? Karena Puja Mandala ini sudah lebih dahulu dibangun sebelum agama Kong Hu Chu diakui di Indonesia. Jadi, Puja Mandala dibangun tahun 1994, sedangkan agama Kong Hu Chu diakui di Indonesia sejak masa kepresidenan Abdurrahman Wahid yakni antara tahun 2000-2001 (silahkan komen jika aku salah ya). Jadi, ya begitulah gaes. Sudah terlanjur dibangun lima tempat ibadah ya. Pura Jagatnatha Oke, kita mulai yang pertama. Ini ada Pura Jagatnatha. Di pintu masuk pura, ada keterangan bahwa yang akan beribadah diwajibkan mengenakan pakaian yang layak, sopan serta dilarang pakai rok pendek ya untuk perempuan. Selain itu, juga dilarang pecicilan dengan menaiki atau memanjat semu...