Hallo semua, kali ini aku mau share kumpulan puisi-puisi bertema pendidikan. Semoga puisi-puisi ini bisa bermanfaat buat kalian semua ya. Dan yang lagi belajar, jangan lupa tetap semangat ya. 😉
💢 Yuk kita simak langsung puisinya:
💦Lonceng
Dahulu, kala lonceng-lonceng berdentang
Kaki-kaki kecil berkecipuk
Menyisir lantai berdebu
Dengan sepatu-sepatu yang kedodoran
Sepatu kakak, kadang milik adik
Sepatu adik, kadang supaya sampai menjadi kakak
Sekarang, lantai keramik dan juga granit
Sepatu-sepatu tepat pada posisi
Lantai licin
Tanpa debu
Sekarang bukan lonceng
Tapi bel yang nyaring
Kadang lagu dari speaker
Kadang musik telolet
Yang jelas, bukan lagi lonceng
----------------------------->>>
💦Bapak Kepala
Uban itu tampak putih
Makin hari makin merata
Namun Bapak Kepala masih bersahaja
Senyumnya mengembang menyambut hari
Dan uban itu sengaja ia tutup rapi dengan peci
Bapak Kepala rajin bersepeda
Bukan karena tak mampu menyetir mobil
Juga bukan karena tak sanggup mencicil motor
Bapak Kepala rajin bersepeda
Sebab ia tampak bahagia
Demi umur panjangnya
Bapak Kepala rajin bersepeda
Sebab ia cinta putra-putrinya
----------------------------->>>
💦Mbah Dawam
Beruntunglah Mbah Dawam
Mbah Dawam hidup di zaman itu
Zaman di mana memukul bukanlah aib
Di mana menendang bukanlah dosa
Mbah Dawam sudah sepuh
Murid-murid lebih suka memanggilnya Mbah dari pada Pak
Tentu ketika Mbah Dawam sedang tak ada
Tiap pagi,
Puluhan siswa kena colekan dari tangan kasarnya
Puluhan siswa kehilangan rambut-rambut di kepalanya
Sengaja dicubit sedikit biar terasa sakit
Sengaja dicubit dikit, biar tak ngantuk lagi
Kini Mbah Dawam telah pensiun
Murid-murid terbebas
Tampar kena pasal
Cubit kena sumprit
Beruntunglah ia
Ia hidup di zaman itu
Sebab Mbah Dawam tidak akan mampu hidup di zaman ini
----------------------------->>>
💦Saksi
Di pucuk pena, aku menatap
Ada segaris hitam
Kupikir dalam diam
Kutahu itu nyata
Suatu pagi di halaman itu
Seorang kecil berseragam merah-putih berkelakar
Di sampingnya ada kupu-kupu
Kuning dan biru warnanya
Suatu sore di halaman itu
Seorang kecil berseragam merah-putih berkelakar
Di sampingnya ada kambing-kambing yang merumput
Hitam dan coklat warnanya
----------------------------->>>
💦Pucuk
Kabar burung sudah dinanti
Tiada lagi
Hingga habis berpuluh menit
Kini tinggal sisa
Ananda menunggu di depan pintu
Sudah hampir satu minggu
Ia tak kunjung datang
Memberi kabar, tidak pun!
Ananda berlalu ke belakang
Seorang berseragam orange mengetuk pintu
Ananda berlari
Secangkir kopi panas telah tumpah
Terasa satu abad
Sejak musim pendaftaran siswa baru
Ananda berlari
Mengambil sepucuk surat yang ia nanti
----------------------------->>>
💦Musim Virus
Mereka ramai menyebutnya corona
Sebab itulah aku ada di sini
Di depan meja yang penuh buku
Mama selalu ada di samping dengan palu
Bukan, bukan palu yang itu!
Mama ke belakang sejenak
Aku kembali memegang handphone
Ada berita baru dari artis yang naik daun
Bukan, bukan naik daun yang itu!
Mama kembali ke depan
Aku kembali berhadapan dengan meja yang penuh buku
Yah, Mama memang mama yang seperti itu
----------------------------->>>
💦Sepatu Kaca
Pagi itu gerimis
Aku sudah bersiap dengan jas hujan
Sepeda pun sudah mempersiapkan diri
Di jalan nanti akan bertemu dengan lumpur
Juga tetesan air dingin ketika diterpa angin
Jas hujan berhasil menutup badan
Namun kaki masih serasa telanjang
Di pagi hari sebelum hari ini,
Aku memerhatikan sekeliling
Lautan air menggenang di tepi jalan
Belum kering benar
Namun hujan kembali buru-buru datang
Kuamati tetes-tetes air
Merembas ke pori-pori sepatu
Menjadikannya basah
Sebab ia bukan sepatu kaca
----------------------------->>>
💦Dari Alam
Kupu-kupu mengintip di balik jendela kaca
sayapnya terkepak lantas terbang menjauh dari sana
Di samping bukit ada taman bunga
Kupu-kupu tak bisa lepas dari bunga-bunga
Sudah sejak lampau dikau di sana
Mengamati kupu-kupu, juga sarang lebah madu
Kupu-kupu punya dua sayap satu pasang
Lebah madu punya dua pasang sayap lucu
Aku amati dikau yang mengamati kupu-kupu
Aku intip dikau yang sedang mengintip lebah madu
Aku dan dikau sama-sama berusaha memahami mereka,
Kupu-kupu itu,
Juga lebah madu
----------------------------->>>
Okay teman-teman, itulah delapan puisi bertema pendidikan. Semoga menghibur dan juga bermanfaat ya buat kalian semua yang lagi belajar buat puisi dan tetap semangat belajarnya ya. Salam.👌
Comments
Post a Comment