Skip to main content

Nikmati Jalur Panjang di Pantai Cemara Tuban

Tiket: Rp3000
Parkir: Free

Pantai Cemara di Tuban
Pantai Cemara di Tuban

Kabupaten Tuban merupakan salah satu kabupaten di pesisir utara yang memiliki segudang pantai cantik yang layak untuk dikunjungi. 

Buat kamu yang belum pernah melewati rute Jawa Timur dari pantura, silahkan coba lewati jalur ini, karena kamu bakalan bertemu dengan tepi laut yang berdampingan langsung dengan jalan raya. Pastinya perjalanan kamu tidak akan membosankan, ya Kak?! 

Bagi warga lokal, tentu tidak perlu membutuhkan budjet sedikit pun jika ingin menikmati wisata pantai. Cukup singgah di tepi jalan saja udah bisa deh menyaksikan deburan ombak nan cantik, karena tidak jarang nih, belakang rumah orang sudah pantai. 

Tapi, ya karena aku pendatang dan tentunya takut kalau kenapa-napa, ya cari aman saja. Masuknya ke kawasan pantai yang terorganisir oleh pemerintah setempat. Ada penjaga pantai, dan minimal ada penjaga motor. 

NAMA LAIN

PANTAI CEMARA
Pantai Cemara

Oleh karena pantai ini panjang banget lokasinya, jadi ada beberapa pintu masuk dan namanya itu beda-beda. Ada pintu masuk Pantai Cemara, Pantai Sunan Bonang, Pantai Alladin dan di sampingnya persis ada gerbang Pantai Kambang Putih. 

Terkhusus untuk Pantai Kambang Putih ada pintu gerbangnya, yang mana di dalamnya ada kolam renang umum dan beberapa permainan air lainnya. 

Fokus ke Pantai Cemara



Kuambil pintu masuk paling barat, jadi masuknya melalui Pantai Cemara. Tiket masuknya cukup terjangkau. 

Di hari libur yang super duper liburan akhir tahun (aku ke sana pas menjelang akhir tahun), bayarnya cuma Rp3000 saja dan sudah bisa bebas melanglang buana menyusuri sepanjang jalur pantai yang tentunya bisa ditracking pakai motor.

Namun, ada juga jalur khusus di bawah cemara yang hanya boleh dilalui dengan jalan kaki saja. 

Oh iya, lokasi parkir ini bebas guys. Kamu bisa parkir di sepanjang tepi pantai, bahkan mobil-mobil juga bisa masuk ke parkiran tepi pantai ini. Tuh kan, mobilnya banyak banget. 

Aku kurang tahu apakah hari-hari biasa juga seheboh ini. Tapi, pas ke sana di hari Minggu musim liburan tahun baru 2019 ke 2020, ini membludak banget pengunjungnya. Mau cari tempat duduk yang sepi dan nyaman aja agak susah.

Harus berbagi sama rombongan dari para anggota yang tidak kukenal. Ya meski nggak berdesak-desakan kayak di kursi bus sih, tapi sepanjang piknikku ke pantai, belum pernah aku nemuin pengunjung yang semembludak ini. 

Selain pengunjung, banyak juga loh penjual siomay dan bakso yang berseliweran pakai motor. Terus, pedagang kaki dua (jalan kaki) juga banyak banget mondar-mandir di sana. 

Jika kamu mau makan berat, aneka nasi dan masakan juga banyak tersedia di warung-warung terdekat yang pada berteduh di tepian cemara tentunya. 

Nah, kalau kamu nggak takut panas nih, bisa juga main ATV yang di musim liburan tentunya harga naik sampai 50K untuk setengah jam. 

Kalau pas ramai-ramainya gini sih tentunya masih laku walau harga naik pun. Dan kebetulan banget Minggu itu juga pas nggak hujan meski ini sudah masuk musim hujan. Jadi, cukup cerah dan air laut lagi surut.

Comments

Popular posts from this blog

12 Puisi Terpuitis Penuh Makna Sepanjang Masa

Merangkai kata-kata indah nan syahdu memang amat menyenangkan bagi sebagian orang. Namun beberapa di antara kalian pastinya juga akan sangat kesulitan jika kurang terbiasa merangkai kata-kata, terutama dalam bentuk puisi. Bagi kalian yang lagi belajar, yuk simak puisi-puisi berikut ini ya: ๐ŸŽ† Gelonggong Jati  Thriller di antara semburat lampu kota Matanya,  sayup-sayup menerobos  Sesosok tajam tertangkap sebilah matanya  Menyorot ke dalam matanya, bertanya  Tabir tersingkap di antara remang-remang  Bulu, kandang sapi dan kerbau  Riup gelap dalam setengah kabut, meradang  Pesing menancap, menyelusuri dinding  Menerobos penciumannya, bertanya  Kemukus kayu jati di antara bebisikan  Selontaran gelonggongan tak bernama  Pekat, sejauh galah yang tak terlihat  Suara datang kemudian bergerak cepat  Siapa di sana!  ๐ŸŽ†  Politik Sayur-Mayur  Nyi Entik memutar otak,  meronta menyelenjarkan kaki  Di ujung...

Haiss!

#minicerpen "Apa ini waktunya, di mana seorang wanita yang tidak memiliki kecantikan fisik, hanya dijadikan bahan lelucon, meski hatinya baik? Dan para lelaki berbondong-bondong mengejar cinta wanita bergaun seksi meski ia tahu bahwa tak ada sopan santun di perilakunya..." "Kamu itu bodoh!" Rani menyibakkan jilbab yang menutupi wajah, memutarkannya melilit di kepala, lalu menancapkan jarum di ujung sana. "Bodoh sekali!" imbuhnya. "Itu kenyataannya," ujarku dengan wajah layu. "Kenapa lelaki murahan seperti itu sampai bisa mempengaruhi kepercayaandirimu seperti ini, hah!" "Itu kenyataannya," ulangku. "Apa cuma gara-gara Rino mutusin kamu tanpa alasan jelas, terus jadi gini?" "Alasannya jelas Rani! Dia punya pacar yang lebih cantik dari pada aku!" "Dan kamu menangisi lelaki seperti itu?" "Aku nangis bukan karena itu. Tapi...ini karena aku tidak cantik. Kenapa aku tidak bisa cantik? Jika ...

Puja Mandala, Wajah Toleransi Umat Beragama di Bali

Puja Mandala Toleransi umat beragama di Indonesia memang sudah tidak diragukan lagi. Termasuk juga yang ada di Pulau Bali. Hal itu tercermin dalam satu kawasan wisata religi yakni di Puja Mandala Di Puja Mandala ini ada lima tempat peribadatan untuk enam agama yang diakui di Indonesia. Kenapa lima tempat ibadah untuk enam agama? Karena Puja Mandala ini sudah lebih dahulu dibangun sebelum agama Kong Hu Chu diakui di Indonesia. Jadi, Puja Mandala dibangun tahun 1994, sedangkan agama Kong Hu Chu diakui di Indonesia sejak masa kepresidenan Abdurrahman Wahid yakni antara tahun 2000-2001 (silahkan komen jika aku salah ya). Jadi, ya begitulah gaes. Sudah terlanjur dibangun lima tempat ibadah ya. Pura Jagatnatha Oke, kita mulai yang pertama. Ini ada Pura Jagatnatha. Di pintu masuk pura, ada keterangan bahwa yang akan beribadah diwajibkan mengenakan pakaian yang layak, sopan serta dilarang pakai rok pendek ya untuk perempuan. Selain itu, juga dilarang pecicilan dengan menaiki atau memanjat semu...