Skip to main content

Wisata Keluarga Hemat, Cocoknya ya di Pantai Boom Tuban

Tiket Hari Besar: Rp8000
Parkir: Rp500 (sesuai karcis)

Pantai Boom Tuban
Pantai Boom Tuban

Menjelang hari libur nasional, tentu tempat wisata menjadi incaran untuk sekadar menghabiskan waktu luang. Namun, bagi sebagian keluarga, tentu berhemat itu sangat perlu. 

Nah, jika kamu tipe keluarga yang seperti itu, yang suka berhemat, maka cocok banget kalau berkunjung ke Pantai Boom Tuban. 

Cukup dengan Rp8000 saja, kamu sudah bisa menikmati kecantikan view pantai ditambah dengan fasilitas permainan yang dimainkan oleh anak-anak, remaja hingga dewasa dan para orangtua
Permainan Air
Permainan Air
Dengan tiket nominal tersebut tentunya cukup hemat, bukan. Sebab di dalamnya ternyata ada banyak banget jenis permainan. Terus, areanya juga sangat luas. Ditambah dengan banyaknya gazebo cantik serta lingkungan hutan mini yang adem banget. 

DETAIL LOKASI
 
Lokasi dari Pantai Boom ini sangat strategis banget. Mudah dijangkau karena sangat dekat dengan alun-alun di Kabupaten Tuban. 

Jika dihitung, itu hanya berjarak sekira 350 meter saja atau kurang lebih lima menit jalan kaki dari alun-alun. Tuh, mana lagi coba alun-alun yang deket bangat sama pantai kalau bukan di Tuban.😌 

JELANG TAHUN BARU

Kebetulan aku berkunjung pas liburan tahun baru tahin 2019 ke 2020. Dan menjelang tahun baru tersebut, pas di hari Minggu pula, Pantai Boom ini dibanjiri pengunjung.

Parkir Luar Pantai Boom
Parkir Luar Pantai Boom
Ini saran aku saja, ada dua area parkir di Pantai Boom ini. Satunya di luar, satunya lagi di dalam. Mendingan parkir dalam aja sekalian. Soalnya yang di luar panas, kasian deh motornya.

FASILITAS
Permainan Anak
Permainan Anak

Ada banyak banyak wahana permainan anak di pantai ini, mulai dari swimming pool, ayunan, sarang burung, kereta mini, serta kereta wisata dan juga becak wisata yang siap sedia nganterin kamu keliling pantai. 

Dilihat dari fasilitas yang disediakan, pantai ini emang cocok banget dijadikan tempat liburan keluarga yang nyaman.

Oh iya, di sini juga ada gardu pandanganya loh. Tapi, tempatnya panas banget karena nggak ada atapnya. Jadi, mungkin itu sebabnya gardu ini jarang disinggahi oleh para wisatawan. Paling naik sebentar lalu turun lagi karena saking panasnya. 

Okey man-teman, sekian dulu ceritanya ya. Semoga bermanfaat. 😊 

Comments

Popular posts from this blog

12 Puisi Terpuitis Penuh Makna Sepanjang Masa

Merangkai kata-kata indah nan syahdu memang amat menyenangkan bagi sebagian orang. Namun beberapa di antara kalian pastinya juga akan sangat kesulitan jika kurang terbiasa merangkai kata-kata, terutama dalam bentuk puisi. Bagi kalian yang lagi belajar, yuk simak puisi-puisi berikut ini ya: πŸŽ† Gelonggong Jati  Thriller di antara semburat lampu kota Matanya,  sayup-sayup menerobos  Sesosok tajam tertangkap sebilah matanya  Menyorot ke dalam matanya, bertanya  Tabir tersingkap di antara remang-remang  Bulu, kandang sapi dan kerbau  Riup gelap dalam setengah kabut, meradang  Pesing menancap, menyelusuri dinding  Menerobos penciumannya, bertanya  Kemukus kayu jati di antara bebisikan  Selontaran gelonggongan tak bernama  Pekat, sejauh galah yang tak terlihat  Suara datang kemudian bergerak cepat  Siapa di sana!  πŸŽ†  Politik Sayur-Mayur  Nyi Entik memutar otak,  meronta menyelenjarkan kaki  Di ujung...

Haiss!

#minicerpen "Apa ini waktunya, di mana seorang wanita yang tidak memiliki kecantikan fisik, hanya dijadikan bahan lelucon, meski hatinya baik? Dan para lelaki berbondong-bondong mengejar cinta wanita bergaun seksi meski ia tahu bahwa tak ada sopan santun di perilakunya..." "Kamu itu bodoh!" Rani menyibakkan jilbab yang menutupi wajah, memutarkannya melilit di kepala, lalu menancapkan jarum di ujung sana. "Bodoh sekali!" imbuhnya. "Itu kenyataannya," ujarku dengan wajah layu. "Kenapa lelaki murahan seperti itu sampai bisa mempengaruhi kepercayaandirimu seperti ini, hah!" "Itu kenyataannya," ulangku. "Apa cuma gara-gara Rino mutusin kamu tanpa alasan jelas, terus jadi gini?" "Alasannya jelas Rani! Dia punya pacar yang lebih cantik dari pada aku!" "Dan kamu menangisi lelaki seperti itu?" "Aku nangis bukan karena itu. Tapi...ini karena aku tidak cantik. Kenapa aku tidak bisa cantik? Jika ...

Puja Mandala, Wajah Toleransi Umat Beragama di Bali

Puja Mandala Toleransi umat beragama di Indonesia memang sudah tidak diragukan lagi. Termasuk juga yang ada di Pulau Bali. Hal itu tercermin dalam satu kawasan wisata religi yakni di Puja Mandala Di Puja Mandala ini ada lima tempat peribadatan untuk enam agama yang diakui di Indonesia. Kenapa lima tempat ibadah untuk enam agama? Karena Puja Mandala ini sudah lebih dahulu dibangun sebelum agama Kong Hu Chu diakui di Indonesia. Jadi, Puja Mandala dibangun tahun 1994, sedangkan agama Kong Hu Chu diakui di Indonesia sejak masa kepresidenan Abdurrahman Wahid yakni antara tahun 2000-2001 (silahkan komen jika aku salah ya). Jadi, ya begitulah gaes. Sudah terlanjur dibangun lima tempat ibadah ya. Pura Jagatnatha Oke, kita mulai yang pertama. Ini ada Pura Jagatnatha. Di pintu masuk pura, ada keterangan bahwa yang akan beribadah diwajibkan mengenakan pakaian yang layak, sopan serta dilarang pakai rok pendek ya untuk perempuan. Selain itu, juga dilarang pecicilan dengan menaiki atau memanjat semu...