#minicerpen
Kau tahu tidak bahwa bumi itu bulat? Iya, pasti kamu sudah tahu. Kita kan belajar bersama saat itu. Saat guru kita mengajarkan rotasi dan revolusi. Saat itu, kamu tampak melamun, atau ngantuk???
Entahlah. Tapi, aku terus memperhatikanmu, tapi kamu melamun. Jadi, mungkin kamu tidak sadar jika ada dua pasang mataku yang terus mengawasimu.
Habis, kamu tampan sekali. Kata orang-orang sih biasa saja. Tapi, entah kenapa, hatiku tak bisa berkata biasa. Senyummu...
Saat itu pelajaran olahraga. Kamu berlari merebut bola dari kaki teman kita. Kau tahu, aku juga memperhatikanmu. Rambutmu yang sedikit bergoyang oleh gerakanmu, juga setiap lekuk pergerakan tubuhmu, aku selalu memperhatikannya.
Pada masa tes masuk sekolah, kamu memang tampak menyebalkan. Kau sama sekali mengacuhkanku, padahal kita duduk berdampingan. Aku tidak suka jika ada cowok yang tidak tertarik padaku. Jadi, aku berusaha untuk menarik perhatianmu. Sesulit apa pun itu. Lambat laun, waktuku jadi habis hanya untuk memperhatikanmu. Cowok-cowok yang semula memperhatikanku lama-lama menyingkir karena bosan. Tapi, kenapa aku tetap tidak bosan meski kamu mengacuhkanku?
Sekarang, kamu ada di sampingku lagi. Di salah satu deretan kursi pesawat menuju Makassar. Kamu tetap sama seperti dulu; mengacuhkanku. Aku bahkan tidak tahu bahwa sebetulnya kau itu mengenali namaku atau tidak.
Comments
Post a Comment