#minicerpen
Karena aku benci dengan kerinduan ini. Kamu dengan segala keindahanmu seakan seperti melambaikan tangan. Di saat aku mendekat, kamu diam saja. Maunya apa, kuharus bagaimana?
Kau tahu kan bahwa sore ini amat sejuk. Lihat daun kelapa yang bergelantungan itu, melambai-lambai tertiup angin. Sejuk, sepoi-sepoi. Dan ini menghanyutkan.
Sedang di sampingku ada kamu.
”Apa kita akan di sini terus?" tanyaku.
"Lha kamu mau ke mana?"
"Ya sudah di sini saja."
"He em."
Kemudian, langit mulai menggelap. Para peseluncur mengemasi barangnya masing-masing. Tukang sewa perahu, sewa banana boat, semuanya berkemas.
"Ayo pulang. Pantai ini bentar lagi tutup," katamu.
"Hm em. Ayo."
Kita dengan tanpa bergandengan tangan berjalan beriringan menuju parkiran. Di sebelah kanan kita ada sepasang kekasih yang saling berpelukan di atas motor. Sedangkan di sebelah kiri ada sepasang keluarga kecil dengan satu anak, sedang sibuk bercengkrama.
Apa yang kita lakukan?
Apa aku harus memelukmu? Tapi kamu bukan pacarku.
Apa aku harus bercengkrama denganmu tentang kelucuan anak kita saat main air? Tidak juga. Kita bahkan belum berencana untuk membuatnya.
Jadi, apa sekarang kamu sudah tahu sebab apa aku membencimu?
Comments
Post a Comment