Akhirnya, dia mulai bicara tentang kita.
"Aku tidak bisa hidup dengan wanita yang setengah hati mencintaiku. Seperti yang kemarin...aku nggak mau mengulangi yang seperti itu lagi."
"Nggak ada orang yang mau berbagi cinta," kataku. "Tidak akan pernah ada."
"Lalu, bagaimana perasaanmu padaku?"
"Harusnya aku yang tanya. Apa aku benar-benar sudah mampu menggantikan posisi dia di hatimu?"
"Tentu saja. Aku nyaman sama kamu."
"Bukan seperti itu. Rasa nyaman tidak akan cukup jika kamu masih menyesali kegagalan kisahmu yang lalu."
"Apa maumu sekarang?"
"Aku harap, kita tidak usah bertemu dulu. Agar kamu bisa berpikir, apa kamu benar'benar merindukanku sepenuhnya atau tidak. Dan lagi, jangan beri aku harapan jika kamu masih tidak yakin dengan perasaanmu sendiri. Kau tahu, kamu akan sangat menyakitiku dengan sikapmu yang seperti itu."
Comments
Post a Comment